Cegah Konflik Lalin, Rel Layang Joglo Solo Didukung Underpass – lintaskatulistiwa.com

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek pembangunan elevated rail atau rel layang di perlintasan kereta api Joglo Kota Solo, Jawa Tengah akan disertai pembuatan underpass.
Budi mengatakan pembuatan underpass jalan nasional di Joglo bertujuan untuk mengurangi perpotongan jalur kendaraan atau konflik lalu lintas. “Palang Joglo akan kita bikin elevated dan jalan nasional di situ itu nanti underpass sehingga konflik di situ berkurang,” katanya saat jumpa pers di Solo, Sabtu (28/8). Sebagai informasi, Simpang Joglo merupakan salah satu titik dengan lalu lintas paling rumit di Solo. Di sana, terdapat sembilan jalan yang berpotongan dengan rel kereta api di satu titik. Kemacetan sering timbul setiap kali kereta api melintas.
Kondisi itu pula yang membuat pemanfaatan jalur kereta yang melalui Simpang Joglo tidak maksimal. Padahal jalur tersebut merupakan jalur kereta yang menghubungkan Kota Solo dengan Kota Semarang. Selain itu, Simpang Joglo juga menjadi jalur yang harus dilewati kereta bandara Adi Soemarmo. “Sekarang dengan headway atau jarak antarkereta 30 menit saja, di situ sudah macet. Kita nggak berani,” kata Budi. Ia mengatakan dengan adanya rel layang Simpang Joglo kelak diharapkan dapat mengoptimalkan jalur kereta api tersebut.
Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan Kemenhub berencana membangun jalur ganda untuk meningkatkan frekuensi kereta Bandara Adi Soemarmo. “Nanti kalau sudah ada elevated rail, ada double track, headway-nya bisa tujuh menit bahkan lima menit. Sesuai kebutuhan,” katanya. Budi menerangkan dengan kondisi saat ini, ada 16 titik konflik atau perpotongan arus kendaraan di Simpang Joglo. Nantinya, dengan elevated rail dan underpass, titik konflik dapat dikurangi hingga menjadi 7 titik saja.