Forum Rektor Beri Rekomendasi untuk Pendidikan di RI, Sebut soal RUU Sisdiknas

Forum Rektor Indonesia (FRI) baru saja mengukuhkan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Mohammad Nasih, SE, MT, Ak, sebagai ketua yang baru untuk periode 2022-2023. Pengukuhan berlangsung pada 29-30 Oktober 2022 di Gedung Airlangga Convention Center Unair, melalui Dewan Pertimbangan FRI, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria, SP, MSi.
Kegiatan FRI tahun ini juga menghasilkan beberapa usulan dalam bidang pendidikan, politik, dan hukum untuk pemerintah. Salah satu usulan dalam bidang pendidikan berkaitan dengan RUU Sisdiknas.

Usulan Forum Rektor untuk Pendidikan Indonesia
Mengutip dari laman Unair, beberapa rekomendasi dalam Konvensi XXVIII dan Temu Tahunan XXIV Forum Rektor Indonesia adalah:

1. Mendorong pemerintah segera mengkaji, menghimpun masukan, dan membahas secara mendalam untuk menyempurnakan RUU Sisdiknas. Tujuan dari usulan ini adalah agar RUU yang diajukan pemerintah tidak mengurangi substansi yang sudah tertuang dalam RUU Sisdiknas sebelumnya dan memenuhi kaidah filosofis, yuridis, sosiologis, dan kebutuhan masa depan.

Adapun tujuan lainnya adalah melibatkan banyak pihak dalam uji publik dengan cara menampung segala aspirasi dari berbagai kalangan agar bisa memenuhi kebutuhan saat ini maupun masa yang akan datang demi terwujudnya masyarakat yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing, serta terwujudnya Indonesia Emas 2045.

2. Mendorong pemerintah memberikan prioritas atas pembangunan SDM yang mengacu kepada ideologi Pancasila dan UUD 1945 sehingga mampu mencapai keunggulan yang kompetitif.

3. Mengimbau pemerintah untuk memperkuat kebijakan dan pengembangan pendidikan karakter bangsa demi terciptanya insan Indonesia yang berjati diri dan bermartabat. Jadi, masyarakat Indonesia mampu menghadapi dampak buruk globalisasi ekonomi, sosial, dan budaya.

4. Mendorong pemerintah memberikan subsidi finansial dengan optimal supaya dapat membebaskan biaya pendidikan untuk yang tidak beruntung secara ekonomi, kultural, sosial, dan geografis.

5. Mendorong pemerintah menyediakan subsidi finansial dalam hal pembiayaan akreditasi program studi (LAM) dan akreditasi perguruan tinggi, juga mendorong partisipasi masyarakat yang punya kemampuan untuk berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.

6. Mendukung pemerintah mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) supaya selaras dalam pelaksanaannya dan mendapat dukungan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, asosiasi profesi, dan berbagai stakeholders terkait, dengan meminimalisir kendala terutama untuk daerah yang daya dukungnya kurang memadai.

7. Adanya kesetaraan dalam mencerdaskan anak bangsa untuk menyediakan program studi umum pada pendidikan tinggi keagamaan.

8. Mendorong pemerintah meningkatkan ketahanan pangan di setiap daerah dan meningkatkan swasembada pangan, energi, serta obat.

Prof. Nasih turut mengatakan, Forum Rektor bukan cuma milik satu kalangan saja, tetapi milik bersama yang harus dibesarkan bersama. Dia mengajak seluruh rektor perguruan tinggi di Indonesia untuk berkolaborasi mencapai tujuan.

“Jangan ada salah satu anggota yang tidak menyemangati dengan kolaborasi kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan, serta berikan kontribusi secara signifikan untuk kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ucapnya.